Memori Satu Dasawarsa

STM 2000Warna-warni itu masih tergambar dan membekas dalam ingatan kami. Warna yang turut mewarnai kehidupan kami dulu, sekarang dan sampai nanti. Warna yang kini tetap terjaga, cerah tanpa kusam sedikitpun oleh perjalanan waktu yang panjang. Ya, warna itu warna persahabatan, warna pertemanan, warna kekompakan kami.

Prolog

Tulisan ini bukan bermaksud membanggakan diri atau apapun itu, tapi tulisan ini hanya sebagai motivasi bagi kami, dan bagi adik-adik kami yang sudah menyelesaikan pendidikan di STM Negeri Langsa (SMKN 2 Langsa) atau pun yang masih dalam masa-masa belajar disana. Motivasi untuk tetap menjaga kekompakan, menjaga ikatan persaudaraan, memelihara kehormatan sekolah kita yang disana kita susah dan senang bersama.

Potret yang terpampang ini adalah satu dari banyak potret keceriaan kami di STM Negeri Langsa pada 1 Dasawarsa yang lalu. Satu dasawarsa yang artinya sama dengan 10 tahun lalu kami bercengkrama bersama, belajar, bermain, bercanda dsb, menyimpan kenangan manis, masa-masa itu kami lewati masa pancaroba, mencari jati diri, menempa kemampuan otak dan fisik demi mewujudkan harapan orang tua kami, bekerja dan menjadi orang sukses.

Masa itu telah kami lewati, kini tinggal hanya beberapa orang yang masih dapat bertemu dan bertatap muka, tapi kami maklumi karena kita tak bersama lagi, kita sudah disibukkan dengan urusan kita masing-masing, disibukkan dengan keluarga kita masing-masing, disibukkan dengan tujuan hidup masing-masing. Tapi, kami ingat betapa pun kami sekarang berjauhan tapi selalu ada yang memulai untuk menjalin komunikasi itu lagi. Selalu ada orang yang mengumpulkan kami lagi, walau tidak banyak, tapi paling tidak kami bisa menikmati kopi berdua, atau beberapa orang saja dengan cerita-cerita kenangan saat duduk di bangku sekolah STM Negeri Langsa waktu itu.

Ranting-ranting yang patah

Renta sudah masa-masa yang kami lalui, sehingga sebagian kami telah “mendahului” sebagian yang lain. Ya, meninggalkan dunia ini, meninggalkan kami teman-temannya. Ada beberapa orang teman yang menurut informasi sudah mendahului kami, tapi yang jelas yang pernah saya hadiri kepergiannya adalah Usman Nazmi, kecelakaan telah merenggut nyawanya. Saat kami mengetahui kepergiannya, kami merasa betapa maut sangat dekat dengan kami. Teringat namanya yang tak jauh dengan namaku yang berawalan R di kelas itu. Terus terang saja aku merinding dan merasa ketakutan, jangan-jangan maut merenggut berdasarkan Abjad dari nama-nama yang ada di Absen kelas kami dulu.

Walaupun ketakutan itu tak berasalan, tapi aku yakin kami bakal dikembalikan menyusulnya, cepat ataupun lambat. Namun kami berharap kebersamaan, kekompakan kami tak berakhir di dunia, kami ingin bersama-sama di syurga kelak. Walaupun kami sadar banyak kesalahan dan kelakuan kami yang menyimpang, mulai dari memalsukan Absensi, bolos belajar, cabut, mencuri bakwan di warung Bang Man, di Kantin, dll yang kami sadari kesalahannya, tapi kami berharap agar yang telah kami dzalimi mengikhlaskan kami, dan tidak menuntutnya kelak dihari perhitungan. Semoga Allah mengampuni kami dan teman-teman kami yang telah mendahului kami.

Memori 128 MB

Aneh mungkin kenapa subjudulnya Memori 128 MB, ya mungkin memori seukuran ini sudah sangat langka, namun ukuran ini juga bukan merupakan ukuran terkecil dari memori yang pernah ada. 128 Megabyte adalah ukuran yang kecil tapi juga tidak terlalu besar :D. Apa menariknya dari cerita memori 128 MB, inilah gambaran bagi saya dan teman-teman yang terkadang lupa dengan rupa wajah teman-teman kami dulu yang sekelas, mungkin nama bisa dikenali, tapi tidak dengan wajah.

Wajah yang tampak dalam potret diatas tidak seratus persen sama dengan wajah kami sekarang, sehingga terkadang saat berpapasan dengan teman yang 1 kelas, kami sering segan dan ragu apakah bener dia teman sekelasku dulu. Memori 128 MB itulah yang tertancap dalam memori kami, maklumlah zaman dahulu tidak secanggih zaman sekarang.

Anyway, semua cerita tentang masa-masa indah di STM Negeri Langsa mungkin masih banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan yang panjang. Tetapi ini adalah sekelumit cerita disela-sela kesibukanku menjalani hari-hari kerja. Semoga menjadi hiburan dan bahan ingatan guna kembali menyegarkan memory kita, betapa kita yang sekarang ini adalah hasil dari warna-warni yang kita goreskan dimasa-masa lampau.

Salamku buat teman-teman sekelasku: Sayed Saifullah, M. Nasir, Rusli, Mujianto, Safrunizar, Safrizal Sandri, Safrial, Rahmat, Suherman, Suhendra, Samsul Bahri A & S, Paijan, Sugiar, Zufran Hayani, Wildan Wahyu, Rijal, Murhaban, Zubir, M. Zubir, Jailani, Zulfadli, Daman Sari, Mulyadi, Rudianto, dll.

Posted on Mei 12, 2014, in Dari Alumni and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. Kita… Alumni STM Negeri Langsa yang sekarang sudah bernama SMK Negeri 2, mempunyai taste yang tinggi kepada yang namanya kompak, kerjasama, namun sayangnya keadaan kita dahulu tidak seperti sekarang yang banyak jenis HP dan media sosial serta alat komunikasi lainnya sehingga sulit untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang sudah terpisah…
    Alhamdulillah… kita masih bisa bertemu dengan sebagian dari teman-teman kita, sekarang ini dari informasi-informasi teman-teman yang memang masih ada komunikasi…

    Tiada kata yang indah selain ” Aku Cinta STM, Aku Cinta Teman-teman ku semua “…

Tinggalkan komentar